abe shop

hidup sehat, sejahtera, dan harmonis

Tips Mengatasi Keracunan

Kita sering mendengar berita tentang keracunan manakan diberbagai daerah. Ya, kita bisa keracunan makanan jika kita memakan makanan yang telah terkontaminasi oleh kuman, seperti bakteri atau racun.
Atau ketika kita akan menyiapkan makanan juga bisa memicu keracunan, seperti sayuran yang tidak dicuci dengan bersih, makanan mentah, daging setengah matang, atau sanitasi yang buruk dan penanganan tidak tepat. Apa yang harus dilakukan saat keracunan makanan?

- Rehidrasi
Jika diare, jangan biarkan tubuh mengalami dehidrasi. Minum banyak air putih atau jus buah. Diare dan muntah menyebabkan elektrolit tubuh (potasium, sodium, glukosa) terkuras, sehingga harus diganti.

- Ikut arus
Tubuh sedang menguras racun-racun yang masuk bersama makanan, karena itu terjadi diare. Sebaiknya tidak mengonsumsi obat antidiare karena racun itu memang harus dikeluarkan dari tubuh. Memang melelahkan saat harus bolak-balik ke kamar mandi, karena itu kuatkan tubuh dengan banyak mengonsumsi cairan.

- Jika lapar, konsumsi makanan yang aman, juga lembut seperti sup.
Pilih makanan yang tanpa banyak bumbu rempah, agar-agar, pisang yang kaya potasium, kraker, serta wortel yang baik untuk mengganti elektrolit dan mineral yang hilang.

Kondisi ini biasanya mereda dalam beberapa waktu setelah tubuh mengeluarkan semua racun. Mungkin Anda tak perlu penanganan medis, tetapi ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk meminimalkan risiko buruk.

Sumber: kompas

Kebiasaan-kebiasaan Buruk untuk Kesehatan Ms V

Ini informasi bagi kaum hawa. Tidak sedikit perempuan yang mengabaikan kesehatan kelamin atau alat reproduksinya. Mungkin karena ketidaktahuan, mungkin juga karena ketidakpedulian, atau juga karena kesibukan kerja yang sangat menuntut. Alhasil, Anda berusaha berpikir bahwa gangguan kecil tak akan berbahaya. Padahal, ini suatu keputusan yang salah.

"Mengambil langkah tertentu mungkin tidak akan merugikan, tapi Anda bisa mengalami konsekuensi yang lebih besar seperti infeksi vagina, penyakit menular seksual (PMS), atau kehamilan yang tidak direncanakan," jelas Elizabeth McGee, MD, asisten profesor bidang ilmu kandungan, kebidanan, dan reproduksi dari University of Pittsburgh School of Medicine.

Untuk mencegah munculnya masalah, sekecil apapun, segera ubah kebiasaan buruk Anda berikut ini.

1. Anda memakai pakaian olahraga yang basah karena keringat seharian
Setelah mengikuti kelas aerobik, Anda tidak langsung mandi, dan malah ngobrol berjam-jam sampai akhirnya baju Anda mengering. Hal itu mungkin terasa nyaman, tetapi sebenarnya tidak sehat.

"Bakteri dan jamur itu suka keringat. Jadi semakin lama Anda mengenakan pakaian olahraga, meskipun sudah kering, semakin tinggi risiko infeksi saluran kemih (ISK) yang dipicu oleh bakteri atau jamur," kata Dr Jill Maura Rabin, MD, kepala departemen uroginekologi di Long Island Jewish Medical Center, New York. Keringat yang bercampur kotoran dapat menyumbat pori-pori, sehingga menyebabkan folliculitis (foliket rambut yang terinfeksi) pada area vagina.

Bila Anda tidak bisa langsung mandi usai berolahraga, kenakan celana dalam dan pakaian olahraga berbahan katun. "Katun bisa menyerap keringat dari tubuh Anda, dan membantu kulit mengering dengan cepat," ujar Dr Sandy Tsao, MD, instruktur klinis dermatologi di Harvard Medical School.

Cara lain untuk mencegah keringat, pakai panty liner saat berolahraga. Panty liner bisa menyerap keringat, dan bisa segera dilepaskan ketika Anda selesai berlatih.

2. Anda menebak-nebak penyebab infeksi vagina yang terjadi
Anda mungkin pernah mengalami infeksi jamur dan ISK di masa lalu, jadi ketika Anda mengenali gejala yang terjadi lagi sekarang, Anda tidak berobat ke dokter kandungan. Anda tidak mungkin membuat diagnosa sendiri tanpa dasar ilmiah, dan Anda tidak tahu obat apa yang akan diresepkan dokter untuk mengaasi infeksi semacam itu.

"Rasa gatal yang Anda pikir disebabkan oleh jamur bisa jadi merupakan gejala herpes atau alergi pada kulit," ungkap Dr McGee. "Sedangkan rasa panas waktu buang air kecil yang Anda kira gejala ISK kemungkinan dipicu oleh bakteri chlamydia atau penyakit menular seksual lainnya."

Pada saat Anda membuang-buang waktu dengan obat-obatan yang Anda perkirakan sendiri, infeksi yang sesungguhnya bertambah parah.

3. Anda sering menahan pipis
Memang paling kesal kalau lagi beser. Rasanya baru sejam yang lalu Anda ke toilet, dan kini tengah berkonsentrasi dengan pekerjaan yang menumpuk, eh... sudah pingin buang air kecil lagi. Dalam situasi seperti ini, rasa ingin buang air kecil memang mengganggu, karena bisa berhenti dari aktivitas untuk sesaat sudah cukup mengganggu konsentrasi Anda. Namun, menahan buang air kecil bukan cuma bisa bikin Anda ngompol, tetapi juga meningkatkan risiko ISK.

"Pergi ke kamar mandi bisa membersihkan kantong kemih yang penuh bakteri yang berkembang-biak di urin," jelas Suzanne Merrill-Nach, seorang dokter kandungan dan kebidanan di San Diego. "Mengabaikan dorongan buang air kecil ini bisa memberikan bakteri lebih banyak waktu untuk bereproduksi, yang dapat memicu infeksi."

Menahan buang air kecil juga tidak boleh dilakukan sebelum berhubungan seks. Ketika kantong kemih kita penuh, saluran kencing lebih terbuka, dan mudah terserang bakteri dari vagina atau penis pasangan. Ketika bakteri masuk, saat itulah terjadi ISK.

Selain beberapa kebiasaan tersebut, ada beberapa benda lain yang juga bisa memicu gangguan kesehatan reproduksi:
1. Thong. Thong, atau G-string pada pria, tidak menutupi area bokong Anda dengan sempurna. Pakaian dalam minim ini akan masuk ke celah bokong Anda, sehingga "string"-nya akan memberikan jalan masuk bagi bakteri untuk menuju vagina.

2. Jeans ketat. Celana yang ketat akan menahan keringat dan melepaskannya, membantu bakteri dan jamur untuk berkembang-biak.

3. Sabun atau body wash yang wangi. Bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi wangi-wangian ini bisa mengiritasi kemaluan, sehingga menyebabkan rasa gatal.

4. Shower yang terlalu panas. Air hangat yang cenderung terlalu panas bisa menyebabkan peradangan pada kulit vagina, dan membuang minyak pada kulit, membuatnya kering dan gatal.


Sumber: kompas

Tips Menghindari Kanker Payudara

Kalau mendengar kanker payudara, pasti akan membuat kaum wanita merinding ketakukan. Memang, kanker yang paling ditakuti kaum hawa ini selalu mengintai kaum wanita. Dan perlu Anda ketahui, bahwa kanker payudara ini merupakan pembunuh nomor dua setelah kanker leher rahim. Hmm,,, menakutkan juga, ya.

Di bawah ini ada beberapa tips untuk menghindari jeratannya:


Rutin Berolahraga
Menurut Debbie Saslow dari American Chemical Society/ACS, olahraga menurunkan kadar estrogen yang dikaitkan dengan kanker payudara. Untuk mendapatkan hasil maksimal, cobalah melakuakn aktivitas yang menggerakkan jantung selama 45-60 menit, minimal 3 kali seminggu. Olahraga sedang selama 30 menit, 5 hari seminggu juga tetap bermanfaat.

Jaga Berat Badan
Menurut Heather Spencel Feigelson, PhD, MPH dari ACS, penambahan berat badan sebanyak 10 kg saja di usia dewasa ikut meningkatkan risiko penyakit kanker payudara. Selain itu, penambahan berat badan juga memicu berbagai penyakit. Jadi, jika berat badan Anda tergolong berlebih, cobalah menurunkannya dan pertahankan dalam batas yang sehat.

Konsumsi Vitamin D
Penemuan baru yang dipresentasikan di American Society of Clinical Oncologists menyebutkan pasien kanker payudara yang kekurangan vitamin D berisiko 94 persen lebih besar mengalami penyebaran kanker payudara dibandingkan yang memiliki vitamin D dalam kadar cukup. Andrew Kaunitz, MD, profesor bidang obstetri dan ginekologi dari University of Florida College of Medicine-Jacksonville menganjurkan kita mengkonsumsi 800-1000 (IU) vitamin D sehari.

Batasi Alkohol
Data terbaru dari National Cancer Institute menyebutkan bahwa perempuan yang minum satu atau dua takar alkohol sehari berisiko 32 persen lebih besar menderita kanker payudara. Selain itu, mereka yang mengkonsumsi lebih banyak, berisiko 51 persen lebih besar. Para pakar menganjurkan agar Anda minum alkohol tidak lebih dari 1 gelas per hari, bahkan jika perlu, dihentikan.

Lakukan SADARI
Menurut Eva Singletary, MD, dari MD Anderson, memang hanya sekitar 15 persen kanker payudara dideteksi oleh pasien sendiri. Namun, rajin melakukan SADARI (pemeriksaan sendiri), plus pemeriksaan rutin ke dokter, jika mencurigai adanya benjolan tak wajar bisa menjadi kunci utama pencegahan. Di Eropa atau Amerika, jumlah penderita kanker payudara tidak begitu banyak karena kesadaran melakukan deteksi dini di negara-negara tersebut sudah berkembang baik. Kebanyakan kanker payudara ditemukan pada stadium awal, sehingga dapat segera diobati dan disembuhkan.

Sumber: kompas

Kenapa Perempuan Usai ML Tidak Langsung Tidur?

Ada perbedaan antara pria dan wanita ketika usai bercinta. Pria, kalau tidak merokok, mereka cenderung ingin makan, atau juga tertidur. Tapi wanita, langsung ke kamar mandi ingin membersihkan diri (oia, buang air kecil setelah berhubungan intim bisa menurunkan risiko infeksi saluran kemih, lho) atau bersama pasangannya ingin mengbrol dulu dan saling belai. Kecuali, Anda memang sudah sangat mengantuk sehingga langsung tertidur.

Kenyataannya, ada sebagian perempuan yang memang tidak bisa langsung tertidur setelah bercinta. Abby Spector, kolumnis seksualitas yang juga lulusan Feminine/Gender/Sexuality Studies di Wesleyan University, mengungkapkan beberapa alasan yang menyebabkan hal itu.

1. Saat berejakulasi, pria melepaskan hormon-hormon senyawa kimia dalam otak. Banyak jenis hormon yang dilepaskan saat ejakulasi, seperti prolaktin, vasopressin, dan oksitosin, bisa menyebabkan mereka puas, tenang, dan mengantuk.

2. Kebanyakan perempuan justru merasakan hasrat lagi setelah dirangsang secara seksual. Hal ini bisa menyebabkan Anda ingin terus bercinta. Bila hasrat tak tersalurkan, maka Anda merasakan ada dorongan energi. Energi inilah yang lalu harus disalurkan, entah dengan membersihkan diri atau dengan membuka laptop lagi.

3. Pasca-berhubungan seksual, pria akan mengalami fase pemulihan yang membuatnya tidak memungkinkan untuk mendapatkan orgasme kedua. Hal itu sama halnya dengan ketika Anda baru menyelesaikan "satu babak", tetapi pasangan tak bisa langsung ereksi lagi. Penis pria akan menjadi hipersensitif Melakukan stimulasi seksual justru bisa membuat penis terasa sakit.

Perempuan, untungnya, tidak mengalami fase pemulihan ini. Ruginya, bila Anda masih menggebu dan ingin melanjutkan ke sesi berikutnya, Anda hanya bisa gigit jari.

4. Intercourse yang bisa menghasilkan orgasme lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Belum lagi bila pasangan keburu ejakulasi sementara keadaan Anda masih nanggung, mana mungkin Anda bisa tidur sesudahnya? Sayangnya, banyak pria yang tidak menyadari rasa antiklimaks pada perempuan ini.

5. Pernah menatap wajah pasangan yang memerah dan berkeringat saat bercinta? Apakah hal itu membuat Anda jadi bertanya-tanya, mengapa perempuan tidak merasakan ketegangan atau rasa intens yang sama saat berhubungan intim? Pria tampaknya memang harus mengerahkan lebih banyak energi daripada wanita. Itu sebabnya mereka lebih cepat tertidur sesudahnya, sedangkan kita masih termangu-mangu ingin dipeluk atau disayang.

Lalu bagaimana cara mengakali bila Anda justru merasa segar bugar setelah berhubungan seks?

Mungkin Anda bisa mencoba morning sex. Selain tubuh masih segar, sesudahnya Anda masih merasakan dorongan energi yang kuat untuk mengawali hari.

Sumber: kompas


Pertolongan Pertama Ketika Anda Terserang Gangguan Jantung

Ganguan jantung, bisa datang kapan saja dan dimana saja, dan itu bisa berakibat fatal. Jadi, jangan pernah menyepelekan gangguan pada jantung.

Ada beberapa hal yang patut menjadi pelajaran, terutama tentang bagaimana memberikan pertolongan pertama pada penderita serangan jantung.

Misalnya setelah Anda sibuk kerja seharian, Anda sedang dalam perjalanan pulang dengan mengendarai mobil sendirian. Tiba-tiba anda merasakan sakit yang hebat di dada & mulai menjalar ke lengan & dagu, tetapi jarak ke rumah sakit yang terdekat kira-kira masih 5 Km. Lebih celakanya lagi, anda tidak tahu apakah anda mampu bertahan sampai sejauh itu.

Saat sendirian, tiba-tiba datang serangan jantung, bagaimana cara pertolongan pertamanya?

Seseorang ketika jantungnya tidak dapat berdenyut secara normal serta merasa hampir pingsan, ia hanya mempunyai waktu kira-kira 10 detik, setelah itu akan hilang kesadaran & pingsan. Jika di sekitarnya tidak ada orang yang memberi pertolongan pertama, penderita harus memanfaatkan waktu 10 detik ini untuk menolong dirinya sendiri.

Harus Bagaimana ?
Jawabannya: JANGAN PANIK, USAHAKAN BERBATUK TERUS DENGAN SEKUAT TENAGA. SETIAP KALI SEBELUM BATUK, HARUS TARIK NAFAS DALAM-DALAM, KEMUDIAN BERBATUKLAH DENGAN KUAT, DALAM-DALAM & PANJANG-PANJANG, SEPERTI HENDAK MENGELUARKAN DAHAK DI DALAM DADA.

SETIAP SELANG 2 DETIK ANDA HARUS MENARIK NAFAS SEKALI & BERBATUK SEKALI HINGGA PERTOLONGAN TIBA, ATAU KALAU MERASA DENYUT JANTUNG SUDAH NORMAL, BARU BOLEH BERISTIRAHAT.

Tujuan menarik nafas adalah untuk memasukkan Oksigen ke dalam paru-paru. Sedangkan tujuan batuk adalahj untuk menekan jantung, agar aliran darah bersikulasi. Menekan jantung juga dapat membantu denyut jantung kembali normal.

Pertolongan dengan cara sederhan ini maksudnya agar penderita mempunyai kesempatan utk pergi ke Rumah Sakit. (article published on No.240 of Journal of General Hospital Rochester, red).

Jangan pernah mengira bahwa bila Anda berumur kurang dari 30, tidak mungkin mendapat serangan jantung. Jadi berhati-hatilah. (MLA)

Sumber: liputan6.com

Kebiasaan Jelek yang Dapat Memicu Kanker Serviks

Tahukan Anda, di dunia, setiap 1 menitnya ada perempuan meninggal karena penyakit kanker serviks? Memang, kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti dan mematikan. Di Indonesia sendiri setiap 1 hari, 1 perempuan meninggal akibat penyakit yang juga disebut kanker leher rahim ini. Hmm,,,cukup cukup tinggi juga, ya.

Meskipun demikian, penyakit ini sebenarnya masih memberikan suatu "keuntungan" bagi calon pengidapnya. "Kanker serviks itu satu-satunya penyakit kanker yang diketahui penyebabnya, yaitu virus human papilloma. Perubahannya pun memakan waktu cukup lama, yaitu 10-30 tahun," ujar dr Ulfana Said Umar saat talk show Are You Protected Enough yang digelar oleh Guardian pada Sabtu (1/5/2010).

Dengan demikian, sebenarnya perempuan memiliki banyak waktu untuk melakukan pemeriksaan dini sebelum infeksi virus HPV tersebut berkembang menjadi kanker. Jikapun setelah menjalani papsmear diketahui terjadi infeksi HPV atau lesi pra-kanker, maka pasien masih bisa menjalani pengobatan.

Banyak hal yang menyebabkan perempuan berpotensi terkena penyakit ini. Di antaranya adalah menikah muda (sebelum usia 20 tahun) karena leher rahim belum siap menerima paparan dari luar, bergonta-ganti pasangan seksual, kehamilan yang sering, merokok, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang juga menjadi penyebab lainnya.

Virus ini sebenarnya bisa saja menempel di bibir vagina, di penis, atau di jari tangan (pria atau wanita), dan tidak membahayakan. HPV baru beraksi ketika terekspos ke dalam leher rahim, yang jaraknya sekitar 10-12 cm dari bibir vagina. Masalahnya, sebagian perempuan tidak menyadari bahwa kebiasaan mereka bisa menyebabkan virus HPV yang semula berada di luar tersebut masuk ke dalam leher rahim.

"Contohnya saja menggunakan air yang kotor untuk membasuh alat kelamin, membasuh dengan douche dengan kondisi air menyemprot ke vagina terlalu kencang, atau memasukkan jari tangan ke dalam vagina (saat masturbasi)," ungkap dr Ulfa.

Perlu diberikan pemahaman pula kepada perempuan bahwa kanker serviks bisa menyerang siapa pun yang aktif secara seksual. Artinya, meskipun belum menikah, jika perempuan tersebut telah aktif secara seksual, maka ia pun berpotensi mengembangkan penyakit ini.

Sumber: kompas